MAKALAH
FUNGSI DAN MANFAAT MICRO TEACHING SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAHASA
ARAB
Disusun guna
memenuhi tugas Mata Kuliah Wasail At-Tadris
Dosen Pengampu : Roojil Fadhilah
Lc., M.Pd. I
Disusun oleh :
Abimanyu Gagah Prakosa 2014082000
Nuriana Irfan 20140820013
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA
UNIVERSITAS MEHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya hingga
sampai saat ini kita masih diberi kesempatan untuk merasakan nikmat yang Allah
berikan kepada kita semua, dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami
panjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah wasail at-tadris yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk menyusun sebuah karya berupa makalah, berkat
motivasi dari dosen dan kawan-kawan semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Fungsi dan
manfaat micro teaching sebagai sumber belajar bahasa arab” kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi
penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan bisa memberi perubahan kepada
diri kita ke arah yang lebih baik.
Yogyakarta, 29 Mei 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tugas dan tanggungjawab guru
khususnya dalam kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan dangan serius.
Pengetahuan, sikap, dan skill yang telah diperoleh melalui program pendidikan
keguruan dan training pembelajaran perlu dikembangkan melalui pengalaman mengajar
di sekolah atas bimbingan kepala sekolah.
Micro teaching merupakan salah satu
model pembelajaran. Metode ini memiliki peranan yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Mengajar di kelas dengan peserta didik kurang lebih 40
siswa dalam alokasi waktu sekitar 40 menit satu pertemuan merupakan pekerjaan
yang tidak mudah. Untuk mengatasi kelemahan yang mendasar tersebut,
dikembangkanlah pengajaran micro teaching dalam kerangka pendidikan guru
berdasarkan kompetensi sebagai salah satu bagian dari program pengalaman kerja.
Oleh sebab itu pemaparan tentang
fungsi dan manfaat micro teaching sangat penting bagi para calon pendidik,
yaitu untuk meningkatkan kuaulitas mengajar guru terhadap peserta didik dalam
melakukan pembelajaran di dalam kelas.
2. Rumusan Masalah
a.
Apa
pengertian dari micro teaching?
b.
Apa
fungsi dari micro teaching?
c.
Apa
manfaat dari micro teaching?
3. Tujuan
a.
Mengetahui
pengertian dari micro teaching.
b.
Mengetahui
fungsi dari micro teaching.
c.
Mengetahui
manfaat dari micro teaching.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Micro Teaching
Micro berarti kecil, terbatas, sempit.
Teaching berarti mengajar.
Micro teaching berarti suatu kegiatan mengajar di mana
segala sesuatunya dikecilkan atau disederhanakan untuk membentuk/mengembangkan
ketrampilan mengajar. Dengan demikian, ciri khas dari pada micro teaching
adalah sesuai dengan sebutannya, yaitu kondisi serta situasinya disederhanakan.
Dapat dipahami bahwa micro teaching itu merupakan latihan mengajar real
teaching, tetapi dalam bentuk mikro. Jumlah siswa sekitar 10, waktu
mengajar sekitar 10-15 menit, bahan pelajaran terbatas dan diutamakan pada
ketrampilan mengajar tertentu. Ketrampilan yang dipelajari dapat diulang dengan
perbaikan-perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.
Jadi micro teaching merupakan latihan mengajar
permulaan bagi calon guru dengan jalan mengisolasikan komponen-komponen
keterampilan proses belajar mengajar, sehingga calon guru menguasai setiap
komponen ditampilkan satu persatu dalam situasi yang disederhanakan dibawah bimbingan
dosen pembimbing. Setelah mahasiswa menguasai keterampilan mengajar secara
terisolasi dilanjutkan dengan menguasai keterampilan terpadu meskipun segala
sesuatunya masih sama dengan micro teaching. Micro teaching dengan
keterampilan terpadu sebagai persiapan pelaksanaan real class di lapangan.
Bagian terpenting micro
teaching adalah praktik mengajar sebagai bentuk nyata ditampilkannya
kompetensi yang telah dibekalkan kepada calon pendidik. Pada umum-nya praktik micro teaching dilakukan dengan model peerteaching, karena model ini fleksibel
dilaksanakan sebelum melakukan real-teaching dalam kelas yang sesungguh-nya.
Dalam micro teaching calon pendidik
dapat berlatih unjuk kompetensi dasar meng ajar secara terbatas dan secara
terpadu dari beberapa kompetensi dasar mengajar dengan kompetensi (tujuan),
materi, peserta didik, dan waktu yang relatif dibatasi (di-mikrokan). Micro teaching merupakan sarana latihan
untuk berani tampil menghadapi kelas dengan peserta didik yang beraneka ragam
karakternya, mengendalikan emosi, ritme pembicaraan, mengelola kelas agar
kondusif untuk proses transfer ilmu, dan lain-lain, Praktik micro teaching dilakukan sampai calon
pendidik dianggap sudah cukup memadai untuk diterjunkan dalam praktik yang
sesungguhnya.
2. Fungsi Micro Teaching
Micro teaching memiliki beberapa fungsi yaitu:
a.
Meningkatkan kompetensi mengajar dalam proses pembelajaran bagi
calon guru atau guru. Hal ini bertalian dengan calon guru atau guru belum memenuhi kompetensi dalam proses
pembelajaran. Padahal dalam program pendekatan
berdasarkan kompetensi bagi calon guru atau
guru dituntut kompetensi tersebut. Micro teaching ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mengajar, karena menyerupai
mengajar yang sesungguhnya.
b.
Dalam program micro teaching calon guru atau guru diberi
kesempatan menguasai ketrampilan-ketrampilan khusus dalam proses pembelajaran.
Hal ini sangat diperlukan agar mereka memiliki, menguasai, dan melaksanakan
kompetensi dengan baik dan benar.
c.
Dalam proses pembelajaran, ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan
calon guru atau guru erat hubungannya dengan metode-metode mengajar, maka Micro
teaching dapat berfungsi untuk penelitian metode atau strategi mengajar
tertentu.
d.
Micro teaching dapat juga berfungsi sebagai pengembangan
metode/strategi mengajar tertentu. Program micro teaching merupakan bagian
program bagian peningkatan kompetensi mengajar bagi calon guru atau guru dalam
mengembangkan dan membina penampilan tertentu dalam proses pembelajaran. Hal
ini bertalian erat dengan ketrampilan khusus dan metode/strategi mengajarnya.
Ketrampilan khusus dapat dipandang sebagai penjabaran proses pembelajaran
dengan metode tertentu, sehingga pengembangan dan pembinaan program Micro teaching
perlu dikembangkan juga.
3. Manfaat Micro Teaching
Micro teaching yang dilatihkan secara intensif kepada calon pendidik, memiliki
banyak manfaat diantaranya calon pendidik menjadi:
a.
Peka terhadap
fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran ketika mereka menjadi
kolaborator yang mengkritisi teman yang tampil praktik mengajar.
b.
Lebih siap untuk
melakaukan kegiatan praktik pembelajaran di sekolah/lembaga.
c.
Dapat menilai
kekurangan yang ada dalam dirinya yang berkaitan dengan kompetensi dasar
mengajar melalui refleksi diri setelah praktik ke depan.
d.
Sadar bagaimana
membentuk profil pendidik yang baik ditinjau dari kompetensi, performance (penampilan), attitude (sikap), dan perilaku.
Melalui micro teaching, seorang calon pendidik akan memiliki rasa percaya diri yang
tinggi, karena telah dilatih secara baik dan dibekali kompetensi demi
kompetensi, baik secara terpisah maupun terpadu dalam satu kesatuan proses
pembelajaran.
4. Kelebihan Dan Kekurangan
Microteaching
·
Mengembangkan kemampuan mawas diri, melihat
kelemahan/kebaikan serta mempunyai motivasi untuk memperbaikinya.
·
Pembelajaran melalui micro teaching dapat menunjang
pelaksanaan Praktik Program Pengalaman Lapangan (PPL).
b. Kekurangan
·
Pembelajaran melalui micro teaching menggunakan
rekanan/teman sejawat sendiri sebagai murid, kemungkinan akan dirasakan “sebagai
sandiwara” saja, sehingga tidak mewujudkan situasi pembelajaran yang wajar.
·
Untuk latihan ulangan dengan menggunakan murid yang sama
menggunakan bahan yang sama, akan mengakibatkan menjemukan.
5. Kompetensi Guru Profesional
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalannya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005
yang mengatur Standar Nasional Pendidikan BAB VI mengenai Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, bagian Kesatu tentang Pendidik, Pasal 28 Ayat 3,
menyebutkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen pembelajaran
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan anak usia dini,
termasuk didalamnya guru TK meliputi :
a.
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi profesional adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b.
Kompetensi Kepribadian
Kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
c.
Kompetensi Profesional
Kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi
yang ditetapkan.
d.
Kompetensi Sosial
Kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ walipeserta
didik, dan masyarakat.
Keempat kompetensi tersebut diatas bersifat
holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi
gurumeliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan
bidang studi baik disipillin ilmu maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah;
(c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak
lanjut untuk perbaikan dan pengayaan, dan (d) pengembangan kepribadian dan
profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat
melaksanakan tugasnya secara profesionalitas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Melalui micro teaching
diharapkan keprofesionalan seorang calon pendidik akan terbentuk perlahan-lahan
dengan berbagai latihan/praktik dan pembekalan berbagai keterampilan dasar
mengajar. Dengan penuh kesabaran dalam mempraktikkan keterampilan demi
keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh seorang calon pendidik,
diharapkan keprofesionalan sebagai pendidik akan terbentuk dengan baik sampai
pada praktik yang sesungguhnya. Namun dari micro teaching itu terdapat kelebihan dan juga
kekurangan sebagaimana telah disebutkan diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Salirawati Das.
FMIPA-UNY. 2011. Teori Micro Teaching. Yogyakarata.
FKIP-UMS.
1999. Pedoman Praktik Pengajaran Mikro (simulasi mengajar). Surakarta.
IKIP Yogyakarta. 1997. Pedoman Praktik Microteaching. Yogyakarta.
FKIP
Mariana
Rita. Kompetensi Profesional Guru TK.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar